Batu yang Lelah
 |
Gambar dibuat AI Puisi "Batu yang Lelah" |
Pernahkah kamu melihat batu yang lelah?
Jika iya, mungkin kita sama
Apakah keberatan jika, kau ku panggil gila?
Iya? Kenapa kamu tidak mengakui telah kalah?
Duduklah sebentar, mari kutunjukkan apa itu batu yang lelah
Sebelum kujelaskan, mari kita satukan definisi
Menurutku lelah, butuh pulang ke rumah
Dan jika telah sampai, apa yang kamu isi?
Membaca? Menulis? Atau tak melakukan apa-apa?
Dari tiga, hanya ada satu hasil akhir, yaitu lelah
Semua yang dilakukan perlu tenaga
Lalu jika iya, kenapa kita perlu pulang ke rumah?
Toh di luarpun tetap menghabiskan tenaga
Terkadang aku atau kamu itu aneh
Melakukan hal yang samapun kita mengeluh lelah
Semua yang dilakukan butuh tenaga
Artinya, hidup ini memang letih
Apa kamu pikir jadi batu tak lelah?
Berdiam diri sepanjang masa dan berserah saja?
Tentu tidak! Menurutku, kar'na...
Siapapun tak mau dibelah
Batu dibelah, dibuat rumah
Bati dibelah, dijadikan bangunan
Apa mereka tak lelah?
Jika tidak, tak'kan ada istilah rumah roboh
Artinya batupun lelah, merekapun punya masa tuanya
Menjadi hancur, terpecah dan jadi kerikil
Alam semestapun lelah, karena tak kekal
Kar'na bumi kitapun, mulai menjadi senja seutuhnya
Jelaslah semua, punya waktunya
Jelaslah kita perlu perlu baterai tenaga
Semuanya lelah, jadi tak perlu mengeluh
Biasa saja, lakukan apa yang kamu bisa
Nah, sekarang sudah tahukan batu bisa lelah?
Apa sekarang boleh aku panggil kamu gila?
Tak apa, kar'na dunia ini melelahkan dan bikin gila
Karakterristik Puisi "Batu yang Lelah"
Deskripsi Puisi "Batu yang Lelah"
Puisi "Batu yang Lelah" adalah sebuah perenungan filosofis yang unik tentang hakikat kelelahan yang dialami oleh segala sesuatu di alam semesta, bukan hanya manusia. Melalui personifikasi "batu yang lelah", penulis berhasil menunjukkan bahwa kelelahan adalah bagian intrinsik dari eksistensi, sebuah fenomena universal yang bahkan benda mati dan alam semesta pun mengalaminya. Puisi ini mempertanyakan definisi "pulang ke rumah" dan tujuan di balik aktivitas yang dilakukan, menegaskan bahwa segala tindakan membutuhkan energi dan pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan. Pada akhirnya, puisi ini menyimpulkan bahwa kelelahan adalah keniscayaan yang tidak perlu dikeluhkan, melainkan diterima sebagai bagian dari kehidupan, bahkan sampai pada titik di mana kelelahan dapat "menggila"kan.
Manfaat Puisi "Batu yang Lelah"
Pesan Puisi "Batu yang Lelah"
Puisi "Batu yang Lelah" menyampaikan pesan bahwa kelelahan adalah bagian tak terpisahkan dari eksistensi bagi semua hal, baik manusia maupun alam semesta. Alih-alih mengeluh, kita diajak untuk menerima kelelahan sebagai keniscayaan hidup dan menyadari bahwa segala sesuatu memiliki batas serta "masa tuanya". Pada akhirnya, pesan utamanya adalah untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan tanpa perlu terus-menerus mengeluhkan keletihan yang memang sudah menjadi kodrat universal.
#PuisiKelelaha, #BatuYangLelah, #RefleksiHidup, #FilosofiKehidupan, #MaknaLelah
Komentar
Posting Komentar