Langsung ke konten utama

Unggulan

Puisi "Bukan Aku"

 Bukan Aku Burung-burung pasrah di dakwa tak berakal Kera-kera di hutanpun sama, tak menyangkal Sebagian pemilik akal sering berdusta Itulah si manusia Tentang Penulis dan Puisi "Bukan Aku" Penulis: Angga Nur Salim Dibuat pada: Jum'at 27 juni 2025, kota Bandung, pukul 14:00 Genre puisi: Epigram, kritik sosial Baca karya lainnya di: https://keinginantulis27.blogspot.com/2025/06/puisi-eh.html #PuisiEpigram #SastraIndonesia  #PuisiPendek #KritikSosial #RenunganHidup #KataBijak #MaknaHidup  #InspirasiPuisi #TulisanAngga  #BukanAku #KehidupanNyata #FilosofiHidup #SindirianHalus  #PesanMoral #SenjaKata  #SajakPendek  #KaryaSastra #RefleksiDiri #DuniaPuisi  #PuisiHariIni

Puisi berjudul "Angga"

Angga


Perkenalkan aku Angga yang lahir ditahun dua ribu dua

Lahir kedunia seperti angga kecil di atas kepala rusa

Musim berganti, angga kecil yang kupunya kini sudah tumbuh dewasa

Meski begitu tubuhnya masih kecil,  jauh dari kata kuat dan perkasa


Angga memiliki arti tanduk rusa yang kokoh, menggambarkan keberanian dan harga diri

Namun sayang nama ini belum mewujud di dalam diri

Beradu tanduk di hutan dengan rusa jantan lain, demi mendapatkan penghormatan

Tapi sialnya angga yang kupunya masih lemah untuk mendapat sebuah kehormatan

Gambar dibuat oleh AI
Puisi "Angga"


Dari retak berganti patah angga yang kupunya terus ku asah

Di dorong oleh rasa harga diri yang tinggi, angga yang patah terus kuperbaiki

Seperti musim yang tak pernah diam, angga yang kupunya kini tak lagi lemah

Begitupun ketajaman berfikir dan menulisku yang sudah seperti rusa jantan yang gagah


Imajinasiku kokoh telah memakan rusa jantan lain

Kreatifitasku mematahkan segala angga penghalang

Kekurangan, takkan buatku jatuh dan kelelahan

Inilah aku sekarang Angga, pria yang telah kenyang pengalaman.

Deskripsi Puisi Angga

Puisi "Angga" ini menggambarkan perjalanan seorang individu bernama Angga, yang lahir pada tahun 2002, dari kelemahan menjadi kekuatan. Mengambil makna nama "Angga" sebagai tanduk rusa yang kokoh, penyair awalnya merasa namanya belum mencerminkan keberanian dan harga diri yang seharusnya. Melalui metafora tanduk rusa yang terus diasah dan diperbaiki, puisi ini menunjukkan tekad Angga untuk mengatasi kekurangan dan meraih kehormatan. Pada akhirnya, Angga tumbuh menjadi pribadi yang gagah, dengan imajinasi dan kreativitas yang kuat, serta pengalaman yang melimpah, mencerminkan evolusi dirinya menjadi seseorang yang tangguh dan penuh prestasi.

Latar Belakang Puisi Angga

Ini adalah puisi pertama saya yang menggambarkan diri, namun tak semua kata karena ada satu kata yang tak menggambarkan diri dengam baik, yaitu "kenyang". 

Alasan Kata Kenyang dalam Puisi Angga

Kata ini tetap saya pakai, karena menurut nafas sastra saya akan terasa lebih pas menggunakan "kenyang" daripada kata "lapar" yang lebih pas untuk menggambarkan diri pribadi. Pertama karena awal kalimat puisi ini adalah "perkenalkan" dalam benak saya ketika menulis ini adalah saya membayangkan membaca puisi ini sebagai pria berwibawa dengan nada berat yang khas. Kedua karena metaforanya yang diambil dari tanduk rusa yang biasa digambarkan dengan ke gagahan, saya merasa lebih pas untuk menggunakan kata "kenyang" daripada "lapar".


#puisiAngga, #perjalananhidup, #maknanama, #karyasastra, #mencarimakna.

Komentar

Postingan Populer