Langsung ke konten utama

Unggulan

Puisi "Tanda Telunjuk"

 Tanda Telunjuk Menulis, bukanlah sebuah paksaan Tapi, hidup memaksa manusia mengikuti aturan Sehebat, apapun telunjuk kekuasaan tetap menunjuk Kebangkitan, dan kematian menjadi petunjuk Telunjuk-telunjuk, hiudup dalam 2 tekanan Telunjuk, penguasa dan kekuasaan Perintah, memiliki kekuatan yang bisa memaksakan Penguasa, selalu tak suka perintahnya dipatahkan Telunjuk-telunjuk, memiliki kesamaan Tetapi, beda dalam artian Perintah, telunjuk ilahi yang Disucikan Kuat, dalam perintah bagai kepercayaan Cara Baca Puisi "Tanda Telunjuk" Untuk meningkatkan sensai membaca puisi ini, coba geser tanda koma dengan aturan berikut: 1. Setiap bait memiliki baris yang dihitung dari 1 dampai empat 2. Geser tanda koma sesuai baris dimana tanda koma itu berada ke dalam nomor kata yang sama nomor baris, contoh: bila tanda koma berada di baris kedua, maka geser tanda koma ke kata nomor 2. Penulis Puisi "Tanda Telunjuk" Nama: Angga Nur Salim Dibuat pada: Rabus, 23 Juli 2025, kota Bandung,...

Puisi "Hanya Batu"

 Hanya Batu

Gambar dibuat oleh AI
Puisi "Hanya Batu"
Langit biru, matahari satu
Diam di tengah sunyi, sebuah batu
Diantara batu krikil yang gersang
Lalu membawa manusia yang bingung

Langit menjadi gelap
Burung hantu gurun terbang 
Kalajengking hinggap di atas batu yang gersang
Angin malam berhembus dingin, menyerang siapa saja yang tak siap

Guyuran air datang tiba-tiba
Mengagetkan apapun yang tak siap
Batu gurun jadi lapuk dan lembap
Dan hewan tak bisa berburu mangsa

Panas menyengat kemudian datang
Mengembalikkan apa-apa menjadi gersang kembali
Mengembalikkan batu menjadi kering
Memperbolehkan hewan berburu lagi

Dari batu yang gersang kita tahu
Tak selamanya air, baik untuk semua
Karena ada gurun, yang sejak dari dulu
Jika banyak air, merusak tatanan yang sudah ada

Deskripsi dan Pesan Puisi "Hanya Batu"

Puisi "Hanya Batu" bergenre surealisme dengan sentuhan naturalisme, menggambarkan siklus alam di gurun yang keras namun seimbang, melalui personifikasi batu sebagai simbol ketahanan dan adaptasi. Puisi ini menjelaskan bagaimana kondisi ekstrem seperti panas menyengat, badai, dan kekeringan adalah bagian alami dari ekosistem gurun yang justru menjaga keseimbangan. Pesan utamanya adalah bahwa "kebaikan" itu relatif dan kontekstual; apa yang bermanfaat di satu lingkungan (misalnya, air berlimpah) bisa merusak tatanan di lingkungan lain seperti gurun, mengajarkan kita untuk memahami dan menghargai keseimbangan unik di setiap ekosistem.

Tentang Penulis dan Puisi "Hanya Batu"

Penulis: Angga Nur Salim
Dibuat pada: Senin 23 Juni 2025, kota Bandung, pukul 16:48
Genre puisi: Surealisme dan naturalisme
Baca karya lainnya di: https://keinginantulis27.blogspot.com/2025/06/puisi-menjadi-bangkai-tikus.html

Gambar dibuat oleh AI
#BatuGurun #PuisiAlam #Surealisme #Naturalisme #KeseimbanganAlam #EkosistemGurun #PuisiIndonesia #SiklusKehidupan #Ketahanan #Adaptasi

Komentar

Postingan Populer