Langsung ke konten utama

Unggulan

Puisi "Tanda Telunjuk"

 Tanda Telunjuk Menulis, bukanlah sebuah paksaan Tapi, hidup memaksa manusia mengikuti aturan Sehebat, apapun telunjuk kekuasaan tetap menunjuk Kebangkitan, dan kematian menjadi petunjuk Telunjuk-telunjuk, hiudup dalam 2 tekanan Telunjuk, penguasa dan kekuasaan Perintah, memiliki kekuatan yang bisa memaksakan Penguasa, selalu tak suka perintahnya dipatahkan Telunjuk-telunjuk, memiliki kesamaan Tetapi, beda dalam artian Perintah, telunjuk ilahi yang Disucikan Kuat, dalam perintah bagai kepercayaan Cara Baca Puisi "Tanda Telunjuk" Untuk meningkatkan sensai membaca puisi ini, coba geser tanda koma dengan aturan berikut: 1. Setiap bait memiliki baris yang dihitung dari 1 dampai empat 2. Geser tanda koma sesuai baris dimana tanda koma itu berada ke dalam nomor kata yang sama nomor baris, contoh: bila tanda koma berada di baris kedua, maka geser tanda koma ke kata nomor 2. Penulis Puisi "Tanda Telunjuk" Nama: Angga Nur Salim Dibuat pada: Rabus, 23 Juli 2025, kota Bandung,...

Puisi "Jalan yang Klise"

 Jalan yang Klise

Gambar dibuat oleh AI
Puisi "Jalan yang Klise"


Rerumputan liar yang rapih, selalu mengingatkanku pada itu
Kenangan yang rata dan berlubang, namun indah
Kakiku yang keci kala itu, berputar-putar di tengah
Dalam pusaran marka jalan yang tak megah

Tiap-tiap senti dari nafas yang telah di lewati
Tertinggal kenangan dalam jejaknya
Walau udara di atas jalan itu sudah berbeda
Tapi tak'kan pernah menghilangkan ingatan, yang telah di pageri

Seperti klise yang tak membosankan
Jalan yang tertapaki, selalu membawa kenangan
Sebanyak apapun jarum waktu menusuk, telapak kaki
Karpet bermotif marka jalan, akan selalu menunjuki

Tiap-tiap jalan....
Menuju ingatan dan kejadian...
Yang klise.

Deskripsi dan Pesan Puisi "Jalan yang Klise"

Puisi "Jalan yang Klise" ini adalah refleksi mendalam tentang kenangan dan bagaimana tempat, khususnya jalan, menjadi wadah abadi bagi ingatan. Dengan gaya bahasa yang puitis namun lugas, Angga berhasil menggambarkan bagaimana setiap langkah dan napas yang terlewati meninggalkan jejak tak terhapuskan, membentuk sebuah "karpet bermotif marka jalan" yang selalu menuntun kembali pada masa lalu, meskipun terasa klise.

Tentang Penulis dan Puisi "Jalan yang Klise" 

Penulis: Angga Nur Salim
Dibuat pada: 19 juni 2025
Baca karya lainnya di: https://keinginantulis27.blogspot.com/2025/06/puisi-manusia-bersayap.html

Gambar dibuat oleh AI
#PuisiAngga #KenanganAbadi #RefleksiDiri #JejakLangkah #PuisiIndonesia #SastraIndonesia #MarkaJalan #IngatanMasaLalu #KaryaSastra #AnggaPenulis

Komentar

Postingan Populer