Jika Matahari labil
 |
Gambar Buatan AI Puisi "Jika Matahari Labil" |
Pukul 10.27 waktuku menulis ini
Kamis 5 juni payung teduh dari sinar matahari
Setelah menulis ini, mungkin akan melakukan yang lain
Mengingat waktu dengan sangat detil, membuatku jadi heran
"Hebat sekali manusia, bisa menghitung detik waktu"
Detik berlalu, keningku berkerut "hebat manusia?..."
"Atau hebat waktu?..."
"Hmm?"
Mencari-cari kembali makna kata hebat dalam pikiran
Dan setelah kupertimbangkan
"Waktu lebih hebat, karena ia tak berantakan"
Coba kamu bayangkan...
Andaikan matahari selabil remaja, pasti manusia jadi bingung
Dan para pujangga sepertiku, pasti bingung mencari bulan
Tak'kan ada lagi cucian yang kering
Dan tak'ada lagi sumber inspirasi kesayangan
Bukan hanya manusia, tapi hewan dan tumbuhanpun...
Merasa bingung
Serigala tak sempat berburu karena kesiangan
Tumbuhanpun ikut kelaparan
Kehancuran ini hanya disebabkan kelabilan...
Kelabilan waktu
Untunglah waktu tidak labil, tapi kamu...
Yang masih tak punya jadwal dan tak konsisten
Mungkin ketidak beruntungan MenyertaiMu
Teropong Matahari Puisi "Jika Matahari Labil"
Deskripsi Puisi "Jika Matahari Labil"
Puisi ini adalah sebuah renungan filosofis tentang waktu dan keteraturannya, yang disajikan dengan sentuhan personal seorang pujangga. Dimulai dari pengamatan detail waktu penulisan, puisi ini mengantarkan pembaca pada pertanyaan mendalam tentang siapa yang lebih hebat: manusia yang menghitung waktu, atau waktu itu sendiri yang tak pernah berantakan. Melalui personifikasi matahari yang labil, penulis melukiskan kekacauan yang mungkin terjadi jika alam semesta kehilangan konsistensinya, menekankan pentingnya keteraturan dalam hidup. Pada akhirnya, puisi ini menjadi sebuah sindiran halus namun mengena bagi mereka yang masih belum memiliki jadwal dan tidak konsisten, sambil menegaskan komitmen penulis sebagai pujangga yang teratur dan selalu rindu pada matahari dan bulan.
Hangat Puisi "Jika Matahari Labil"
Pesan Puisi "Jika Matahari Labil"
Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan keteraturan waktu dan alam sebagai guru terbaik dalam hidup. Sebagaimana matahari terbit dan bulan bersinar secara konsisten, demikian pula kita seharusnya menata hidup dengan jadwal dan konsistensi. Pesan utamanya adalah bahwa keberuntungan dan keberhasilan seringkali berpihak pada mereka yang disiplin dan teratur, mirip dengan alam semesta yang selalu pada porosnya, demi inspirasi dan kelangsungan hidup.
Caption Puisi "Jika Matahari Labil"
Aku adalah pujangga yang selalu rindu matahari dan bulan, oleh karena itu aku selalu terjadwal dan teratur. Mau lihat buktinya, lihat di Keinginantulis27.blogspot.com untuk lihat konsistensiku dalam berkarya!
#PuisiIndonesia, #PenulisPuisi, #JasaPenulisan, #KaryaSastra, #FilosofiWaktu, #KeteraturanAlam, #AnggaPenulis, #LiterasiIndonesia, #SeniMenulis, #InspirasiPuisi
Komentar
Posting Komentar