Kidung Burung Suci
 |
Gambar dibuat oleh AI Puisi "Kidung Burung Suci" |
Cut cut cuit
Burung suci telah berkata
Manusia tak boleh binasa
Cut cut cuit, itu perintah burung yang kuasa
Cut cut cuit
Tak ada surga untuk pendosa
Cut cut cuit
Tangan-tangan yang berdosa, dipastikan binasa
Cit cuit
Bumi terbang, dengan sayap yang telah di ditetapkan
Menurut lidah-lidah basah yang di wariskan
Cit cit
Padahal bumi berputar dalam pusaran darah
Yang menganggapnya sebagai pakaian yang lusuh
Kalau di bakar pun bisa dibuat baru
Dengan dan tanpa gelar yang terharu
Deskripsi & Pesan Puisi "Kidung Burung Suci"
Sebuah eksplorasi surealis tentang otoritas yang menuding dosa dan kebenaran, berhadapan dengan realitas pahit "pusaran darah" kehidupan. Puisi ini mempertanyakan hakikat keadilan dan siklus pembaruan, mengajak pembaca merenungkan batasan moral yang seringkali terwariskan vs. realitas yang bisa "dibuat baru." Ini adalah refleksi tentang relativisme kebenaran dan dinamika antara kekuasaan ideal dan kenyataan yang brutal, dibalut metafora yang berani dan kontradiktif.
Tentang Penulis dan Puisi "Kidung Burung Suci"
Penulis: Angga Nur Salim
Dibuat pada: Rabu 25 Juni 2025, kota Bandung, pukul 11:20
Genre Puisi: Surealisme Filosofis
Baca karya lainnya di: https://keinginantulis27.blogspot.com/2025/06/puisi-berandai-4-siklus-waktu.html
Gambar dibuat oleh AI
#PuisiSurealis #KidungBurungSuci #FilsafatDalamPuisi #Relativisme #SastraIndonesia #PuisiModern #Eksistensialisme #KritikSosial #RenunganFilosofis #AnggaPenulis
Komentar
Posting Komentar