Lelaki Tak Bercerita
 |
Gamabar dibuat AI Puisi "Lelaki Tak Bercerita" |
Lelaki tak bercerita
Terlahir bagai singa, wajib menantang badai
Apakah itu arti dari seorang lelaki?
Bukan hati tak sekuat baja
Tapi menurut cerita, lelaki tak boleh manja
Lelaki tak bercerita
Jadilah badai! Rusak semua singa yang ada
Apakah itu arti dari seorang lelaki?
Apakah bertaruh nyawa...
Jadi simbol lelaki?
Lelaki tak bercerita
Darah dan mesiu jadi bukti, lelaki harus tangguh!
Tapi kami takut, sungguh...
Tidak! Kalian tidak boleh takut
Kar'na kalian lelaki, lelaki harus kuat
Lelaki tak bercerita
Apakah tak ada celah untuk air mata mengalir?
Tidak!
Apakah kamu kira aku ini semacam hewan liar?
Tidak
Lalu kenapa?
Lelaki tak bercerita
Api selalu jadi gemuk dengan kayu kering
Dan kertas terpecah tersentuh air
Seperti itulah dunia sekarang
Menuntut lelaki jadi harimau tangguh yang liar
Lelaki tak bercerita
"Lelaki Tak Bercerita" sebuah lukisan klise yang kejam
Lelaki tak bercerita, tumbuh dari realitas feminisme gila
Menganggap membantu lelaki jadi pembantu
Lantas membuat "lelaki tak bercerita"
Tubuh Puisi "Lelaki Tak Bercerita"
Deskripsi Puisi "Lelaki Tak Bercerita"
Puisi "Lelaki Tak Bercerita" dengan tajuk gambar "Lelaki Tak Bercerita" sebuah lukisan klise yang kejam adalah sebuah renungan tajam tentang tekanan sosial dan stereotip gender yang membelenggu laki-laki. Melalui bait-baitnya yang lugas, puisi ini menggambarkan ekspektasi masyarakat terhadap maskulinitas, di mana laki-laki dituntut untuk selalu kuat, tangguh, dan tanpa emosi, seolah air mata adalah sebuah kelemahan. Puisi ini mempertanyakan definisi "lelaki sejati" dan menyoroti dampak negatif dari stigma tersebut terhadap kesehatan mental laki-laki. Diakhiri dengan kritik terhadap pandangan feminisme ekstrem yang justru memperparah tekanan ini, karya ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali arti sesungguhnya dari keberanian dan kerentanan emosional.
Inti Suara Puisi "Lelaki Tak Bercerita"
Pesan Puisi "Lelaki Tak Bercerita"
Pesan Puisi
Puisi "Lelaki Tak Bercerita" secara gamblang menyampaikan pesan tentang bahaya stereotip gender yang menghalangi laki-laki untuk berekspresi secara emosional. Puisi ini menyoroti bagaimana tekanan sosial dan pandangan yang keliru tentang maskulinitas dapat menyebabkan laki-laki merasa tidak berdaya, tidak diizinkan untuk menunjukkan kerentanan, dan pada akhirnya, terisolasi. Melalui kritik terhadap gagasan bahwa "lelaki tak bercerita", puisi ini mengajak kita untuk mempertanyakan norma-norma yang ada dan mendorong penerimaan terhadap spektrum emosi yang lengkap pada setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin. Ini adalah seruan untuk empati dan pemahaman yang lebih dalam terhadap perjuangan yang seringkali tidak terlihat di balik topeng "ketangguhan" yang dikenakan oleh banyak laki-laki.
Janji Penulis Puisi "Lelaki Tak Bercerita"
Bagi sebagian pembaca puisi ini mungkin sedikit menyinggung, jadi saya akan buat satu puisi lagi dari sudut pandang feminisme dan bagaimana feminisme menjadi gila yang menyebarkan keburukan (pada laki-laki dalam kasus ini). Tunggu karyanya di "Keinginantulis27.blogspot.com".
#LelakiTakBercerita, #Maskulinitas, #TekananSosial, #EmosiLakiLaki, #PuisiIndonesia, #Sastra, #MentalHealth, #StereotipGender, #KaryaSastra, #RenunganHidup
Komentar
Posting Komentar