Puisi "Ia Merasa Sendiri"

Ia Merasa Sendiri

Kota berbenteng, tanpa pintu adalah penjara kehidupan

Bergerak tapi tak bebas, seperti tenggelam di tengah lautan

Diantara darat dan laut ada batas yang tak bisa diungkapkan

Di tengah kebingungan, pastilah ada jawaban

Tak ada yang tersisa di dalam gelap, kecuali gerak
Lelah menerpa, kala bergerak mencari ketenangan
Terjatuh di atas lem perekat, ia terus merangkak
Lelahnya ia telah sampai, tapi mimpinya jadi kenagan

Gambar dari AI
Puisi "Ia Merasa Sendiri"

Tak ada tali tuk naik, tak ada apapun tuk dimintai tolong

Jeritan di tengah gelap, seolah berkata "tak ada yang bisa menolongmu"

Tangis lalu tiba sebagai penolong

"Kamu tak perlu sendu"

Deskripsi Puisi "Ia Merasa Sendiri"

Puisi ini melukiskan perasaan terperangkap dalam "penjara kehidupan" yang tanpa pintu, di mana kebebasan terasa absen meskipun terus bergerak, bagai tenggelam di lautan. Digambarkan sebagai seseorang yang berjuang dalam kegelapan, mencari ketenangan namun terus menghadapi rintangan dan kelelahan. Puncak keputusasaan digambarkan dengan tidak adanya bantuan dan jeritan yang tak didengar, namun di tengah semua itu, tangisan justru menjadi penolong, membawa pesan bahwa menangis bisa jadi lebih dari tanda ketidak berdayaan, tetapi solusi dari masalah yang sedang dihadapi.

#Puisisendiri, #MerasaSendiri, #PerjuanganHidup, #SajakHati, #PuisiIndonesia.